.---TERUS BERJALAN, BIARKAN CAHAYA TERTUTUP AWAN, MENUTUPI ANGAN, DITENGAH IMPIAN, DALAM KEYAKINAN, MUNGKIN TERWUJUDKAN, KETIKA MENYATAKAN TINDAKAN.---.

Senin, 09 Januari 2012

My Stroy About Facebook Profile



Before, in January 2012.

Galam (galau malam),coba-coba nge-view profile facebook gue yang lama “Iyas Poetranesia”. Dia(profile facebook Iyas Poetranesia)  sejarah, realita, dilema, tawa, dan semua yang tidak bisa terucap. Pertama kalinya gue kenal facebook pertama kali juga gue baru tahu kalau internet itu bukan hanya google. awalnya biasa, terbawa suasana yang membuat gue selalu ingin membuka. Notification selalu kosong, karena hanya dua teman pada waktu itu. Merasa garing, gue putuskan untuk meng-add siapa saja yang photo profilenya terpampang dipojok beranda gue. Kecuali, guru-guru dan saudara-saudara gue. Karena gue ngga ingin orang penting dalam hidup gue tahu dengan apa yang gue alami. ya, bukankah facebook adalah mediator curhat, mediator kecemasan dan mediator keluhan, sehingga kita lupa dengan mediator sesungguhnya.

Berlalu, status pertama gue adalah lirik lagu mimpi yang sempurna by peterpan. No like, yang ada hanyalah hujatan kata LEBAY terpampang di media comment. Gue adalah orang yang kuper, gue ngga tahu apa arti dari kata lebay. Serius, didalam pikiran gue saat itu hanyalah pulang sekolah lalu bermain. Bermain mainan apa yang sekarang sudah di anggap NGGA JAMAN, di tengah sawah, di pinggiran sungai yang semakin menghitam yang sekarang orang bilang KAMPUNGAN. Mungkin mereka tidak mengerti arti bermain yang sesungguhnya.

Dimulai dari teman SMP yang menjadi teman gue di facebook, lebih-kurang 9 jam bertemu disekolah. Tetapi selalu ada hal yang bisa di bicarakan di facebook ini, kata-kata yang sama seolah bermakna jamak hingga selalu bisa membuat tertawa. Facebook memang hebat, dan gue pun akhirnya mendapatkan hape yang bisa online tanpa perlu pergi kewarnet setiap hari.

Tetap bisa bercerita, walau sudah lulus SMP. Dan kata-kata itu sekarang seolah menjelma menjadi sesuatu yang merindukan. Dan cerita pun terus berlanjut hingga sekarang. Awal masuk SMA hal pertama yang di Tanya ketika kenalan dengan kawan baru ada tiga. Pertama,Nama. Kedua, Nomer hape dan Ketiga, akun facebook. Itu tren baru yang menjadi biasa. Berbagai akun yang telah didapatkan gue search, hasilnya kebanyakan tidak meyakinkan. Klasik, photo profile ngga sama dengan wajah aslinya. Berbagai macam gaya ala artis dalam maupun luar kampung(Country) menjadi hal yang harus di tiru. Disitulah uniknya facebook. No problem, semua orang berhak berkreasi. Dan hal yang selalu gue utamakan adalah photo profile yang terlihat cantik. pikir gue, akan merasa keren kalau kebanyakan teman facebooknya orang cantik. bohong, kembali lagi ke masalah klasik itu. Kebanyakan juga gue baru tahu kalau photo profile orang cantik itu adalah photo artis ibu kota yang belum se-popular inul atau dewi persik pada saat itu.

Banyak teman sekolah yang gue kenal dari facebook. Bahkan teman sekelas. kenalan di facebook dan esoknya berkata “oh,elu yang namanya…..yang di facebook itu toh” berakhir cengengesan,  lambat-cepat itulah perkenalan jaman sekarang. Awal cinta gue si ngga di mulai di sini, tapi sebagian perjalanan itu ada disini. Mungkin operator kesal karena sudah jarang sekali orang sms semenjak ada facebook. Kebanyakan orang pacaran berpesan-pesan di tempat ini, ejek-mengejek di tempat ini, dan tagih-menagih hutang di tempat ini juga.

Tapi ada yang ngga gue ngerti dari sini. awalnya semua berjalan biasa, lama-kelamaan terbiasa, kemudian tertawa lalu mulai merasa ada rasa dan akhirnya selalu tidak biasa. Mungkin sia-sia, atau mungkin gue yang ngga mengerti. Rasanya seperti di pojokkan di alur cerita yang gue buat sendiri. Penyesalan, ngga, itu terlalu istimewa untuk jiwa yang tidak ingin berharap menjadi istimewa. Jauh di sana, berpalinglah semua. Keadaan memang nyata, mungkin gue yang terlalu lama hidup di dalam maya. Hingga gue tertinggal di dunia yang sebenarnya. dari sinilah gue terinspirasi untuk membuat film pendek  eksperimental (judulnya : “Temanku..?” ) tentang sisi negative facebook. Cerita didalam film itu adalah kisah yang harus di ceritakan dalam diam. sehingga mereka mendapatkan hasil jamak atas tafsiran mereka sendiri dari inti yang sebenarnya.   

Dunia memang kejam, akun facebook gue( Iyas Poetranesia ) di HACK. Dan serentak semua menjadi berbeda menjadi asing kembali. Mungkin satu, inilah cara Tuhan untuk menyadarkan gue kalau dunia nyata itu lah yang sebenarnya dan tidak perlu berharap banyak di dunia maya. Berpaling, bukan berarti melupakan semua. Mungkin itu yang salah di tafsirkan, percayalah gesture tidak akan merubah apa-apa dari diri kita yang sebenarnya.


Dan akun facebook gue yang baru(Bagus Mias Poetranesia), selalu ada cerita yang sama dalam hal yang berbeda. Beda,memang harusnya sudah berbeda. Karena ini saatnya semua terhenyak dari tidur panjangnya dan hanya terjaga untuk sesuatu yang berarti untuk masa depanya. And then, suatu saat nanti semua ini akan diingat dengan tertawa.

THIS ALL IS NOT OVER

Noname band - Aku dan Mimpiku



videoclip ngga jelas ini dibuat oleh gue dan temen-temen ketika masih SMP.ya, gue tau ini ngga pantes disebut videoclip dan musicnya sangat banyak faless dan berantakan. maklum aja, dulu kita ngga ada basic untuk nge-band hanya sekedar hobi saja.

Noname. kenapa nama bandnya noname?


nama itu deberikan oleh Hamash sang vokalis yang keturunan arab. alasanya agar mudah di ingat dan kelihatannya tulisan n.o.n.a.m.e juga gampang ditulis dan gampang untuk di hapus. : D


band ini berasal ketika kami masih SMP. sekolah kami yang notabennya sekolah Islam Terpadu, alat musik seperti gitar, piano, bass dan drum itu dianggap bit'ah. gue juga ngga ngerti kenapa, tapi kata kepala sekolah si gitu. sebenernya gue udah melakukan test dengan membawa gitar kesekolah ini, so pasti gitar gue hampir di buang atau dilempar dari lantai 4. untung ibu gue bestfriend sama kepsek di sekolah ini jadi aman gitar gue, berarti benar sekolah ini sangat melarang musik band. satu-satunya band yang diperbolehkan disini cuma MARAWIS, itu juga pada alat musik "markis" simbalnya ngga boleh di pakai (dicopot/dibuang). beneran ngga ngerti..


namun, sebagai generasi yang selalu bersemangat. semakin di larang malah semakin di kejar oleh keingin tahuan kita (jalur positif). sepakat, Hamash mengajak Deni seorang pemain tumbuk (marawis) nomer satu di sekolah ini, sudah pasti posisi dia sebagai pemain drum. lalu kemudian mereka berdua mengajak gue, gue pun langsung sikat tawaran itu buat seru-seruan aja. posisi gue adalah pemain gitar. kemudian baru menagajak  Rizki sebagai pemain piano, kebetulan dia punya studio musik dirumahnya (biasa..orkay).oke, langsung jalan. lagu pertama yang kita  nyanyiin adalah "mimpi yang sempurna" karyanya peterpan. dengan alasan liriknya gampang, kuncinya gampang dan peterpan idola gue. sukses kita ngebawain lagu itu, berantakan sedikit ngga apa-apalah. rasanya musik tanpa bass itu ngga asik ya. akhirnya besok kita cari satu orang untuk main bass. ketemulah Tomy, katanya sedikit-sedikit dia bisalah main bass. siplah kita juga bandnya sedikit-sedikit bisa main band.


terciptalah sebuah band. nama band kita lah yang pertama kali terpampang di papan penyewa sebuah studio band yang baru buka, sejamnya 20 ribu. karena lokasi studio band itu sangat dekat dengan sekolah, otomatis setiap hari sabtu sepulang dari extrakulikuler kita ngaband. ngga kira-kira, terlalu nafsu sampai stik patah, senar gitar putus. biasa itu mah terlalu bersemangat. karena sudah terlalu sering nge-band disitu, si pemilik studio nawarin rekaman. ya..kita nyadarlah lagu kita aja masih berantakan. "Aku dan Mimpiku" yang di ciptakan oleh hamash dan di arrasement oleh gue itulah lagu pertama band ini.

GARUDA hiasan

kelas 1 SMP, Puisi ini gue buat ketika gue lagi di rumah kakek gue(pulkam) di Blitar. saat gue berwisata ziarah ke makam "Bung Karno". disepanjang jalan menuju makam tersebut banyak kios-kios barang antik dan ngga sengaja disalah satu kios saat gue sedang milih barang untuk oleh-oleh tersempil patung hiasan dinding lambang negara kita (INDONESIA) yaitu burung garuda. dari situ gue bingung, gue maksa bokap buat beli tuh patung tapi bokap bilang untuk apa dirumah.  

Apakah lambang burung garuda sekarang udah jadi barang antik? galauuuuu......

GARUDA

Hijau telah memerah
Biru telah menghitam
Emas mulai memudar

Hanya sebagai hiasan dinding
Tanpa memahami artinya
Di tempel di atas dada
Tanpa mengerti tujuannya

Ingin bisa terbang tinggi
Dengan sayap emas nya sendiri
namun,
Orang - orang yang mengatasnamakannya
Tidak sepenuh hati berjuang untuknya

kasian garuda gue...padahal lambang itu adalah lambang kehormatan, kebanggaan dan kewajiban kita untuk "menerbangkannya". seperti yang para pahlawan perjuangkan dulu terhadap negeri ini.

"kita dilahirkan untuk terbang" kutipan film garuda di dadaku 2

Sabtu, 07 Januari 2012

IWAN FALS


1. “Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”.

(Puing – album Sarjana Muda 1981)

2. “Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.

(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)

3. “Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.

(Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)

4. “Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.

(Maaf Cintaku - album Sugali 1984)

5. “Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.

(Berkacalah Jakarta - album Sugali 1984)

6. “Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.

(Cik - album Sore Tugu Pancoran 1985)

7. “Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.

(Entah - album Ethiopia 1986)

8. “Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.

(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Ethiopia 1986)

9. “Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.

(Ya Ya Ya Oh Ya - album Aku Sayang Kamu 1986)

10. “Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.

(Selamat Tinggal Malam - album Aku Sayang Kamu 1986)

--------------------------------------------------------

11. “Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.

(Kota - album Aku Sayang Kamu 1986)

12. “Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.

(Lancar - album Lancar 1987)

13. “Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.

(Surat Buat Wakil Rakyat - album Wakil Rakyat 1987)

14. “Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.

(Nak - album 1910 1988)

15. “Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.

(Mimpi Yang Terbeli - album 1910 1988)

16. “Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.

(Ibu - album 1910 1988)

17. “Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.

(Buku Ini Aku Pinjam - album 1910 1988)

18. “Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.

(Ada Lagi Yang Mati - album 1910 1988)

19. “Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.

(Perempuan Malam - album Mata Dewa 1989)

20. “Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.

(Nona - album Mata Dewa 1989)

--------------------------------------------------------

21. “Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.

(Oh Ya! - album Swami 1989)

22. “Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.

(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Swami 1989)

23. “Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.

(Condet - album Swami 1989)

24. “Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.

(Bongkar - album Swami 1989)

25. “Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.

(Bongkar - album Swami 1989)

26. “Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.

(Bongkar - album Swami 1989)

27. “Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”.

(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)

28. “Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”.

(Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)

29. “Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.

(Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)

30. “Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.

(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)

--------------------------------------------------------

31. “Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.

(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)

32. “Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”.

(Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)

33. “Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.

(Gelisah - album Kantata Takwa 1990)

34. “Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”.

(Air Mata - album Kantata Takwa 1990)

35. “Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.

(Untuk Bram - album Cikal 1991)

36. “Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.

(Pulang Kerja - album Cikal 1991)

37. “Dimana kehidupan disitulah jawaban”.

(Alam Malam - album Cikal 1991)

38. “Ada dan tak ada nyatanya ada”.

(Ada - album Cikal 1991)

39. “Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”.

(Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991)

40. “Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”.

(Hio - album Swami Il 1991)

--------------------------------------------------------

41. “Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.

(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album Belum Ada Judul 1992)

42. “Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.

(Besar Dan Kecil - album Belum Ada Judul 1992)

43. “Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.

(Aku Disini - album Belum Ada Judul 1992)

44. “Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.

(Lagu Satu - album Hijau 1992)

45. “Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”.

(Lagu Dua - album Hijau 1992)

46. “Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”.

(Lagu Tiga - album Hijau 1992)

47. “Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?”

(Lagu Empat- album Hijau 1992)

48. “Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”.

(Lagu Empat- album Hijau 1992)

49. “Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”.

(Lagu Lima - album Hijau 1992)

50. “Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.

(Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993)
51. “Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”.

(Hura Hura Huru Hara - album Dalbo 1993)

52. “Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”.

(Hua Ha Ha - album Dalbo 1993)

53. “Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?”

(Terminal – single 1994)

54. “Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”.

(Satu Satu – album Orang Gila 1994)

55. “Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”.

(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)

56. “Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”.

(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)

57. “Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”.

(Doa Dalam Sunyi – album Orang Gila 1994)

58. “Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”.

(Awang Awang – album Orang Gila 1994)

59. “Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”.

(Awang Awang – album Orang Gila 1994)

60. “Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”.

(Nasib Nyamuk – album Anak Wayang 1994)

--------------------------------------------------------

61. “Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”.

(Oh – single 1995)

62. “Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.

(Mata Hati – album Mata Hati 1995)

63. “Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.

(Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996)

64. “Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”.

(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)

65. “Berani konsekuen pertanda jantan”.

(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)

66. “Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.

(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)

67. “Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”.

(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)

68. “Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”.

(Di Ujung Abad - album Suara Hati 2002)

69. “Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”.

(Dendam Damai - album Suara Hati 2002)

70. “Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”.

(Doa - album Suara Hati 2002)

--------------------------------------------------------

71. “Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”.

(Seperti Matahari - album Suara Hati 2002)

72. “Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”.

(Seperti Matahari - album Suara Hati 2002)

73. “Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”.

(Politik Uang – album Manusia Setengah Dewa 2004)

74. “Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”.

(Para Tentara – album Manusia Setengah Dewa 2004)

75. “Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”.

(Mungkin – album Manusia Setengah Dewa 2004)

76. “Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”.

(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)

77. “Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”.

(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)

78. “Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”.

(Manusia Setengah Dewa – album Manusia Setengah Dewa 2004)

79. “Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”.

(Desa – album Manusia Setengah Dewa 2004)

80. “Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”.

(Dan Orde Paling Baru – album Manusia Setengah Dewa 2004)

--------------------------------------------------------

81. “Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”.

(Buktikan – album Manusia Setengah Dewa 2004)

82. “Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”.

(Asik Nggak Asik – album Manusia Setengah Dewa 2004)

83. “Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”.

(17 Juli 1996 – album Manusia Setengah Dewa 2004)

84. “Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”.

(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006)

85. “Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”.

(Haruskah Pergi – 2006)

86. “Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”.

(Selancar – 2006)

87. “Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”.

(Rubah – album 50:50 2007)

88. “Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”.

(Pulanglah – album 50:50 2007)

89. “Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”.

(KaSaCiMa – album 50:50 2007)

90. “Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”.

(Ikan-Ikan – album 50:50 2007)

--------------------------------------------------------

91. “Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”.

(Cemburu – album 50:50 2007)

92. “Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”.

(Kemarau – uncassette)

93. “Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”.

(Joned – uncassette)

94. “Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”.

(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)

95. “Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”.

(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)

96. “Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”.

(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)

97. “Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”.

(Nyatakan Saja – uncassette)

98. “Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”.

(Merdeka – uncassette)

99. “Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”.

(Luka Lama – uncassette)

100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang gila perang”.
(Selamat Tinggal Ramadhan – uncassette) 

Sutradara

Tahap Pra Produksi

1.Interpretasi Skenario (script conference)
·         Analisa skenario yang menyangkut isi cerita, struktur dramatik, penyajian informasi,dan semua hal yang berhubungan dengan estetika dan tujuan artistik film.
·         Hasil analisa didiskusikan dengan semua Kepala Departemen (sinematografi, artistik, suara, editing) dan Produser untuk merumuskan konsep penyutradaraan film

2. Pemilihan Kru
Sutradara dan Produser memilih dan menentukan Kru yang akan terlibat di dalam produksi.

3. Casting
Sutradara menentukan dan melakukan casting terhadap para pemain utama dan pendukung yang dibantu oleh Asisten Sutradara dan Casting Director.

4. Latihan/rehearsal
·         Kepada pemain utama, sutradara menyampaikan visi dan misinya terhadap penokohan yang ada di dalam skenario, lalu mendiskusikannya dengan tujuan untuk membangun kesamaan persepsi karakter tokoh antara sutradara dan pemain utama.
·         Sutradara melakukan pembacaan skenario (reading) bersama seluruh pemain untuk membaca bagian dari dialog dan action pemain masing-masing.
·         Sutradara melakukan latihan pemeranan dengan pemain utama.
·         Sutradara melakukan evaluasi terhadap hasil latihan pemeranan yang telah direkam sebelumnya.

5. Hunting
·         Hunting lokasi bersama Penata Fotografi, Penata Artistik, Asisten Sutradara, dan Manajer Produksi.
·         Menentukan lokasi yang akan digunakan shooting berdasarkan diskusi dengan Penata Fotografi, Penata Artistik, dan Penata Suara.
·         Sutradara memastikan lokasi berdasarkan semua aspek teknis.

6. Perencanaan shot dan blocking/planning coverage dan staging
·         Sutradara merumuskan dan menyusun director shot pada setiap scene yang ada di skenario.
·         Sutradara membuat ilustrasi staging pemain dan peletakan kamera ke dalam bentuk floorplan.
·         Sutradara membuat storyboard dibantu oleh storyboard artist.



7. Praproduksi Final (Final Preproduction)
Sutradara melakukan diskusi/evaluasi bersama-sama dengan crew dan pemain utama untuk persiapan shooting yang terkait dengan teknis penyutradaraan dan artistik.

Tahap Produksi
·         Berdasarkan breakdown shooting, sutradara menjelaskan adegannya kepada Astradara (Asisten Sutradara) dan Kru utama lainnya tentang urutan shot yang akan diambil (take).
·         Mengkoordinasikan kepada Astrada untuk melakukan latihan blocking pemain yang disesuaikan dengan blocking kamera.
·         Sutradara memberikan pengarahan terhadap pemain apabila dirasa kurang dalam akting.
·         Sutradara mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hal kreatif apabila ada persoalan di lapangan.
·         Melihat hasil shooting.

Tahap Pascaproduksi
·         Bila ada catatan khusus dari laboratorium (untuk produksi film) atau Editor, Sutradara melihat dan mengevaluasi hasil shooting/materi editing.
·         Melihat dan mendiskusikan dengan Editor hasil rought cut dan fine cut.
·         Melakukan evaluasi tahap akhir dan diskusi dengan penata musik tentang ilustrasi musik yang telah dikonsepkan terlebih dulu pada saat praproduksi. 
·         Melakukan evaluasi dan diskusi jalannya mixing berdasarkan konsep suara yang telah ditentukan pada saat praproduksi.
·         Berdasarkan konsep warna yang telah ditentukan pada saat praproduksi, Sutradara melakukan koreksi warna di laboratorium/studio, setelah berdiskusi dengan Produser dan Penata Fotografi.





Catatan Sarasehan Asisten Sutradara, Yogyakarta, 23 Oktober 2009

Pada tanggal 23 Oktober 2009, para praktisi dan penggiat komunitas film Yogyakarta menyelenggarakan “Sarasehan Astrada”. Melalui sarasehan ini, hadirin diharapkan dapat beramah tamah, saling mengenal dan bertukar info seputar kegiatan audio visual serta berbagi pengalaman di antara pekerja film di Yogyakarta.
Sarasehan Astrada yang sedianya dijadwalkan pada pukul 19.00-21.00 WIB, pada pelaksanaannya  dimulai pukul 19.15 WIB dan selesai pada pukul 21.05 WIB. Acara tersebut dihadiri 36 orang terdiri dari mahasiswa perwakilan beberapa kine klub perguruan tinggi , a.l.: UGM, AKINDO, AMIKOM, UNPROK, UPN, UIN, MMTC dan UMY. Namun hanya 4 orang yang sudah (atau pernah) berperan sebagai  astrada dalam produksi audio visual, yaitu:  Bayu “Gondrong”, Giras Basuwondo, Miko Akindo dan Yoseph “Cecep” Anggi, dan hanya 2 orang yang sedang mempersiapkan produksi film pendek dan dipercaya kelompoknya menjadi astrada, yakni: Sidiq UMY dan  Januar Teknik UGM.  
Acara berlangsung santai tanpa pemakalah dan bersifat terbuka, dimana masing-masing hadirin secara bertanggung jawab dan sopan mengemukakan hal yang ingin dibahas atau ditanyakan. Dalam sarasehan ini yang bertindak sebagai moderator adalah Senoaji Julius.  
Tanya-jawab dalam Sarasehan Astrada berkisar pada:

1.       Motivasi dan peranan Astrada
Melalui diskusi, diungkapkan bahwa ada yang menjadi Astrada karena itulah posisi kerja yang dikenal sejak pertama kali berproduksi film pendek. Lain halnya dengan sejumlah pendapat, bahwa posisi astrada adalah POSISI TERBAIK untuk BELAJAR seluk beluk kerja kreatif film.
Tugas-tugas Astrada menyebabkan seorang Astrada harus tahu dan paham KINERJA departemen lain sekaligus menjadikan seorang Astrada harus mampu melakukan KOMUNIKASI KERJA yang baik dengan departemen lain. Beberapa hadirin dalam sarasehan menggunakan istilah “motor penggerak shooting” sebagai gambaran peran Astrada.

2.       Tugas pokok Astrada
Bayu, Giras, Miko dan Cecep bergantian menjawab dan menerangkan tugas pokok Astrada baik teori yang pernah didapat maupun pengalaman masing-masing di lapangan. Terdapat hal teknis dan nonteknis mengenai tugas pokok astrada.
Tugas pokok Astrada secara teknis adalah menyusun shooting schedule, call sheet, menyiapkan cast, directing extras.
Secara non teknis, terkait penyusunan shooting schedule, seorang Astrada dituntut mampu MENCARI INPUT dari berbagai departemen baik kreatif maupun manajemen guna merangkai waktu terbaik shooting. Cecep mencontohkan:
Astrada harus dapat menyusun jadwal take terbaik pada saat ada permintaan:
Sutradara memprioritaskan mood pada tingkat kerumitan adegan, sementara DOP mengingatkan kondisi pencahayaan pagi dan siang, sementara Art Director memerlukan waktu yang cukup untuk mengerjakan set, property dll, sementara Asisten Produser / Manajer lokasi menekankan terbatasnya ijin waktu dan tempat, dst.
Tugas Non teknis lain Astrada adalah mengatur tempo kerja (filming progress) dan melakukan cek ulang tiap-tiap unit agar siap untuk take selanjutnya (maintaining order).


3.       Pemilihan  Astrada
Giras mengungkapkan bahwa pemilihan astrada, pada umumnya, berangkat dari berkenalan  dan berteman dengan sutradara hingga si sutradara menawarkan kesempatan untuk menjadi asistennya. Dalam hal ini, beberapa hadirin membenarkan pendapat tersebut. Hadirin lainnya, diam karena tak tahu.

4.       Tips n Tricks Astrada
STAMINA - olahraga sehingga stamina fisik kuat! Terutama bagian kaki!
BERLATIH MENGHITUNG WAKTU - sangat berguna untuk menyusun shooting schedule.
BIASAKAN MENCATAT - catat hal sekecil apapun.
KOMUNIKASI - berlatih menyampaikan sesuatu secara EFISIEN dan EFEKTIF.
TEGAS dan PEDE - dalam menyampaikan sebuah keputusan di lapangan, agar kru tidak ragu menjalankannya.
SABAR dan TEGAR - Giras menggarisbawahi, bahwa pekerja film umumnya sulit menahan mulut untuk tidak berkomentar (sering “jorok”).
CHECK n RECHECK - biasakan bertanya untuk mengecek ulang.

Lain-lain
Diskusi tidak membahas detail mengenai fee seorang Astrada, karena nominal bayaran tersebut sangat dipengaruhi oleh besaran nilai produksi dan memang tidak ada standarisasi. Hal lain yang dikemukakan adalah sedikitnya minat terhadap posisi Astrada di Yogyakarta, dan dari beberapa teman yang sudah berproduksi, mereka mengaku sulit menemukan Astrada yang bekerja dengan baik dan ulet.  


Produser


Tugas dan Tanggung jawab Produser:

·         Mencari dan mendapatkan ide cerita untuk produksi.
·         Membuat proposal produksi berdasarkan ide atau skenario film.
·         Menyusun rancangan produksi.
·         Menyusun rencana pemasaran.
·         Mengupayakan anggaran-dana untuk produksi.
·         Mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua departemen.
·         Bertanggung jawab atas kontrak kerja  secara hukum dengan berbagai pihak dalam produksi yang dikelola.
·         Bertanggung jawab atas seluruh produksi.

Hak-hak Produser:

·         Memilih dan menetapkan penulis skenario dan sutradara.
·         Menetapkan pemain dan kru produksi utama berdasarkan calon yang telah ditetapkan dalam rancangan produksi dan juga berdasarkan usulan sutradara dan manajer produksi.
·         Mengarahkan dan memberikan panduan (guide) kepada manajer produksi serta meletakkan dasar-dasar strategi bagi pelaksanaan produksi dan pengelolaan produksi (administratif).
·         Mendapatkan laporan dari semua departemen (progress report).
·         Berhak memberikan keputusan bila terjadi konflik di lapangan, terutama bila kegiatan produksi terganggu.
·         Memberhentikan/mengganti pemain/kru produksi apabila terbukti terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan produksi tersebut yang merugikan produksi.
·         Memberikan keputusan atas konsep kreatif sutradara yang menyimpang dari rancangan produksi.
·         Menghentikan produksi apabila dalam pelaksanaan produksi terjadi penyimpangan dari yang telah disepakati.

Penulis Skenario

Tugas dan Kewajiban Penulis Skenario:
Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah/skenario atas dasar ide cerita sendiri atau dari pihak lain.
Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara bertahap mulai dari ide cerita, sinopsis (basic story), treatment dan skenario, atau bisa langsung menjadi skenario.
Bekerja dari tahap pengembangan ide (development) sampai jangka waktu terakhir (praproduksi).
Membuat skenario dengan format yang telah ditentukan.
Menjadi narasumber bagi pelaksana produksi bila diperlukan.
Penulis Skenario adalah orang yang mempunyai keahlian membuat transkripsi sebuah film. Membuat film dalam bentuk tertulis.


Hak-hak Penulis Skenario:
Mendapatkan bahan acuan yang memadai sesuai dengan yang telah disepakati untuk menunjang penulisan scenario.
Mendapatkan kelengkapan bahan acuan penulisan scenario dalam bentuk; melakukan riset literature dan/atau riset lapangan.
Apabila bahan acuan penulisan scenario dilakukan secara tim, maka nama anggota tim yang terlibat berhak untuk dicantumkan dalam credit title.
Mendapatkan waktu yang memadai untuk melaksanakan proses riset dan penulisan scenario.
Menerima pertimbangan dari pihak lain apabila ada pengurangan, perubahan dan penambahan materi dasar dalam scenario (antara lain; ide dasar, plot, dialog, karakter tokoh-tokoh dan lain sebagainya).
Namanya tercantum dalam credit title dan bahan publikasi lainnya (publicity material).
Apabila scenario ditulis oleh sebuah tim, maka nama anggota tim yang terlibat dicantumkan dalam credit title.




Contoh Format Skenario




I. Halaman Muka


PT. ALPHABET FILM
“ABCD”


Ide Cerita & Penulis Skenario
AC/DC


II. Isi


01. INT. RUMAH MAKAN – SIANG
Tampak terlihat beberapa orang sedang menikmati hidangan di rumah makan tersebut. ROMI (25) terlihat duduk sambil menelepon seseorang lewat HP miliknya. Pakaiannya seperti seorang eksekutif muda.


(OS)
Sate padangnya satu, sate kambing satu..


Lalu muncul beberapa orang bergaya mafia. Berjalan SLOW MOTION. Kemudian mereka pun duduk di salah satu tempat.


FADE OUT


FADE IN


02. INT. KAMAR ROMI - SIANG
Kamar yang terlihat begitu berantakan. Beberapa pakaian, buku, majalah, CD dan kaset berantakan dimana-mana. Beberapa dinding kamar itu terpampang poster grup band terkenal. Romi terlihat tertidur pulas.


CUT TO




Sumber : http://filmpelajar.com/

Departemen Suara

Pengertian Desain Suara: Desain Suara adalah seni penciptaan dan penempatan suara yang tepat pada tempat dan saat yang tepat.
 
Termasuk di dalam Desain Suara:

·         Menggabungkan semua unsur suara menjadi satu kesatuan
·         Menciptakan efek-efek suara baru untuk kebutuhan film Termasuk di dalam Teknologi Desain Suara
·         Pemilihan format akhir suara film
·         Pemilihan peralatan dan perangkat kerja Departemen Suara
 
 Pada kelompok kerja Departemen Suara, terdapat beberapa profesi. Diantaranya adalah; 1. Sound Designer (Desainer Suara) 2. Production Mixer (Sound Recordist) 3. Boom Operator 4. Sound Assistant 5. Supervising Sound Editor 6. Dialogue Editor 7. ADR Mixer 8. ADR Editor 9. Assistant Editor 10. Effect Editor 11. Foley Mixer 12. Foley Editor 13. Foley Artist 14. Re-recording Mixer


Sound Designer (Desainer Suara)
Pengertian:
Orang yang bertanggung jawab atas segala aspek suara yang terdapat dalam sebuah film. Bertanggung jawab terhadap hasil akhir dari desain suara dan tiap track suara berdasarkan fungsinya. Bekerja sama dengan Sutradara dari tahap praproduksi, berdiskusi untuk membuat konsep dan desain suara dari skenario dan visi Sutradara.


Seorang Sound Designer harus menguasai teori-teori dasar suara dan pengetahuan teknis. Ia dituntut tidak hanya mendesain suara dari suara yang sudah ada, tetapi juga harus bisa menciptakan suara-suara baru yang dapat mendukung skenario dan dapat menjadi karakter sebuah film. Sound Designer harus dapat menciptakan mood dan suasana yang akan dirasakan oleh penonton seperti ketegangan, ketakutan, kegelisahan berdasarkan gagasan yang dituangkan melalui suara dari hasil ide dan imajinasi kreatifnya berdasarkan pengalaman yang dimiliki.

Sound Designer terkadang turun langsung dalam penciptaan suara-suara baru untuk kebutuhan sebuah film. Sound Designer juga harus mempunyai pengetahuan tentang musik, karena musik merupakan bagian dari desain suara.

Sound Designer dalam pekerjaannya dibantu supervising sound editor, sound editor, dan re-recording mixer, tetapi dia juga bisa turun langsung untuk melakukan pekerjaan seperti melakukan editing suara dan mixing akhir.




Tugas dan Kewajiban Sound Designer;

Tahap Praproduksi;
1. Menganalisa skenario dan membahasnya bersama sutradara dan re-recording mixer untuk mendesain konsep suara apa saja yang akan dibuat berdasarkan skenario dan visi sutradara.
2. Membahas kembali konsep suara yang telah dibuat bersama dengan supervising sound editor dan production mixer.
3. Melakukan perekrutan tim yang dapat bekerja sama dengan baik.


Tahap Produksi;
1. Mengawasi, menganalisa serta memberikan saran-saran kepada production mixer mengenai hasil perekaman suara.
2. Meminta kepada production mixer untuk merekam suara-suara selain dari dialog yang bisa digunakan dan dibutuhkan pada saat pascaproduksi/mixing.


Tahap Pascaproduksi;
1. Menuangkan konsep suara yang telah dibuat ke dalam cue sheet untuk kebutuhan atau acuan bagi sound editor dan re-recording mixer.
2. Ikut terlibat secara langsung dalam pembuatan suara-suara efek baru.
3. Memimpin dan mengarahkan semua bagian di sound-post departement.
4. Hadir dan memberikan masukan pada saat melakukan musik spotting.
5. Bertanggungjawab terhadap hasil desain suara.
6. Bersama re-recording mixer mengawasi pelaksanaan pemindahan suara (sound transfering) hasil final mix dari jalur suara magnetic ataupun media digital ke jalur suara optik analog maupun digital hingga ke married print.


Hak Sound Designer:
Berhak menentukan waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan suara film yang sedang dikerjakan.



Production Mixer (Sound Recordist)
Pengertian:
Orang yang bertanggungjawab terhadap perekaman suara langsung di lapangan dan hasil rekamannya.


Tugas dan Kewajiban Production Mixer (Sound Recordist);

Tahap Praproduksi;
1. Wajib ikut hunting lokasi
2. Menentukan teknik perekaman suara di lapangan.
3. Menentukan kebutuhan peralatan (jenis mikrofon, alat perekaman dan aksesorisnya).
4. Mengikuti script conference.
5. Wajib melakukan meeting dengan sound designer.

Tahap Produksi;
1. Bertanggungjawab untuk melakukan perekaman stok suara (misalnya ambience) di lapangan dan melakukan wild track recording untuk kebutuhan di studio.
2. Menyediakan administrasi sound report dari keterangan hasil rekaman dan jenis mikrofon yang digunakan untuk kebutuhan sound post.
3. Wajib mengarahkan boom operator untuk mengoperasikan mikrofon berdasarkan type of shot.


Hak-hak Production Mixer (Sound Recordist):
1. Ikut menentukan kelayakan lokasi untuk melakukan perekaman langsung.
2. Berhak untuk ikut menentukan apakah sebuah take bisa diambil atau tidak.
3. Berhak meminta kru lain untuk tenang sebelum sebuah take dimulai.
4. Memiliki hak untuk take ulang apabila take sebelumnya hasilnya tidak bagus dari segi suara.
5. Berhak meminta waktu untuk melakukan perekaman room tone pada saat shooting berlangsung.
6. Berhak meminta waktu untuk melakukan perekaman stok suara, baik pada saat shooting berlangsung maupun di luar shooting.


Supervising Sound Editor
Pengertian;
Orang yang bertanggungjawab pada tahap editing suara dalam film, termasuk dialog dan efek. Supervising sound editor menyediakan semua elemen suara yang nantinya akan diproses lebih lanjut oleh re-recording mixer. Dalam pekerjaannya supervising sound editor dibantu oleh dialogue dan effect editor.


Tugas dan Kewajiban Supervising Sound Editor;
1. Membahas konsep suara dengan sound designer, lalu menjabarkannya kepada dialogue dan effect editor (praproduksi).
2. Mengawasi hasil suara yang telah direkam production mixer (produksi).
3. Mengawasi pekerjaan dialogue dan effect editor (pascaproduksi).


Hak-hak Supervising Sound Editor:
1. Memberikan masukan kepada production mixer apabila ada kekurangan pada hasil perekaman suara sebelumnya.
2. Meminta suara-suara yang mungkin dibutuhkannya kepada production mixer.
3. Meminta revisi suara yang menurutnya masih kurang kepada dialogue dan effect editor.








Boom Operator
Pengertian;
Orang yang bertanggungjawab untuk mengoperasikan dan mengarahkan mikrofon.

Tugas dan Kewajiban Boom Operator;


Tahap Produksi;
1. Melakukan set up mikrofon.
2. Mengikuti instruksi dari production mixer.
3. Menggantikan posisi production mixer apabila yang bersangkutan berhalangan untuk menjalani tugasnya.
4. Wajib membaca script dan menghafal dialog untuk mengetahui perpindahan mikrofon (dari pemain A ke B, dst).
5. Wajib mengetahui ukuran lensa.
6. Wajib bekerja sama dengan camera operator dan kru lighting.


Hak-hak Boom Operator:
1. Berhak untuk menentukan posisi mikrofon yang menurutnya ideal.
2. Berhak untuk melihat video assist untuk menentukan posisi mikrofon.


Foley Artist
Pengertian;
Orang yang membuat/menciptakan efek-efek suara berdasarkan apa yang dilihatnya di gambar.


Tugas dan Kewajiban Foley Artist;


Tahap Pascaproduksi;
1. Bekerja sama dengan foley editor untuk membuat cue sheet.
2. Melakukan spotting berdasarkan gambar untuk menentukan jenis-jenis suara efek yang akan dibuat.
3. Menyiapkan propeerti untuk kebutuhan foley.


Hak Foley Artist:
Meminta foley mixer untuk melakukan take ulang apabila take sebelumnya tidak bagus secara teknis.








Re-Recording Mixer
Pengertian;
Orang yang melakukan mixing akhir semua elemen suara yang telah disesiakan oleh supervising sound editor.


Tugas dan Kewajiban Re-Recording Mixer;

Tahap Praproduksi;
Menganalisa skenario dan membahasnya bersama sutradara dan sound designer untuk mendesain konsep suara apa saja yang akan dibuat berdasarkan skenario dan visi sutradara.


Tahap Pascaproduksi;
1. Melakukan mixing suara dalam format mono, stereo ataupun multi-channel untuk kebutuhan bioskop dan juga media lainnya.
2. Mempersiapkan final mix untuk kebutuhan mastering ke dalam berbagai macam media.
3. Bersama sound designer mengawasi pelaksanaan pemindahan suara (sound transfering) hasil final mix dari jalur suara magnetic ataupun media digital ke jalur suara optik analog maupun digital hingga married print.


Hak Re-Recording Mixer:
Berhak meminta revisi suara yang menurutnya masih kurang kepada supervising sound editor.



Departemen Kamera

Pengertian Sinematografi :

Secara sederhana, Sinematografi dapat diartikan sebagai seni dan teknologi dari fotografi gambar bergerak (motion picture photography).

Seni Sinematografi :
·         Memvisualisasikan sesuai skenario dan konsep penyutradaraan.
·         Mengkomposisikan sebuah adegan.
·         Menciptakan look dan mood.
·         Melukis adegan dan aktor dengan pencahayaan.
·         Penggambaran setiap shot untuk melebur ke dalam cerita.

Teknologi Sinematografi :
·         Pemilihan kamera, lensa, dan filter.
·         Pemilihan bahan baku untuk dapat menetapkan look dari filmnya.
·         Pemilihan peralatan lampu dan menguasai kondisi lokasi.
·         Koordinasi dengan personil film dan lighting.
·         Integrasi dengan spesial efek.

Seorang sinematografer diharapkan menterjemahkan naskah cerita dan konsep sutradara ke dalam imaji visual. Kolaborasi mereka sudah dimulai jauh sebelum shooting dimulai.

Bidang Kerja - Departemen Sinematografi

Praproduksi :
   1. Pemilihan dan tes bahan baku/format digital.
   2. Pemilihan dan tes filter.
   3. Merencanakan pencahayaan.
   4. Identifikasi kebutuhan peralatan.
Produksi :
   1. Jadwal pembagian shot.
   2. Penempatan kamera.
   3. Komposisi shot-shot.
   4. Menjaga kontinuiti visual.
Pascaproduksi :
   1. Penggunaan spesial proses.
   2. Komunikasi dengan laboratorium.
   3. Komunikasi dengan editor.
   4. Komunikasi dengan colorist.



Tim Kerja Departemen Kamera :

1. Sinematografer/Pengarah Fotografi/Director of Photography
2. Operator Kamera
3. Asisten Kamera 1 / focus puller
4. Asisten Kamera 2 / clapper loader / DV Engineer
5. Kontinuiti Cahaya / still foto
6. Gaffer
7. Best Boy
8. Electrician
9. Grip
10. Best Boy


Juru Kamera - Operator Kamera
Pengertian Juru Kamera (Operator Kamera):
Juru kamera secara teknis melakukan perekaman visual dengan kamera mekanik ataupun elektronik dalam produksi film di bawah arahan pengarah fotografi dan bertanggungjawab kepadanya. Sutradara juga bekerja sama dekat dengan operator kamera untuk memastikan bahwa pandangan sutradara ditangkap oleh film sebagaimana yang diinginkan. Operator kamera adalah kru dari yang terpilih dalam produksi film yang secara langsung bertanggungjawab dari apa yang terlihat di layar.
Tanggungjawab pribadi adalah menjalankan kamera dan menghentikannya sesuai petunjuk/isyarat dari sutradara. Mengoperasikan kamera sesuai mood cerita dan efisien selama produksi dan menjaga komposisi frame yang pantas. Dalam produksi menggunakan video, juru kamera menggunakan headset yang dihubungkan dengan sutradara.
Juru kamera bertanggungjawab kepada pengarah fotografi atas panning dan tilting dari kamera dan menjaga shot frame serta komposisi yang sudah diisyaratkan oleh pengarah forografi dan mempunyai kekuasaan untuk membatalkan shot karena kesalahan gerak kamera, fokus, komposisi, atau berbagai gangguan yang tidak diinginkan dalam frame oleh orang, benda dan lainnya.
Pada proyek film dengan bujet kecil, peran operator kamera biasa dipegang langsung oleh pengarah fotografi. Ia berkonsentrasi pada semua hal yang berhubungan dengan sinematografi dengan bantuan beberapa orang asisten. Sistem Inggris (English System), biasanya memerlukan seorang operator kamera untuk melakukan pembngkaian gambar, karena pengarah fotografi berkonsentrasi penuh terhadap penataan cahaya.
Ia menginstruksikan operator kamera tentang penggunaan lensa dan filter yang dibutuhkan, serta gerak kamera yang berhubungan dengan penggunaan alat bantu lainnya, seperti dolly atau crane.



Tugas dan Kewajiban Juru kamera (Operator Kamera):

Tahap Persiapan produksi:
Menganalisa mood dari skenario dan konsep sutradara. Dengan melakukan pengarahan, melakukan persiapan dan pemeliharaan peralatan kamera serta sarana penunjangnya.
Melakukan uji coba secara teknis atas peralatan dan bahan baku yang akan dipergunakan dalam produksi.
Melakukan koordinasi dengan key grip sehingga secara teknis dan efisien mampu melaksanakan konsep visual dan gerakannya.

Tahap Produksi:
Melakukan perekaman visual secara teknis sesuai arahan pengarah fotografi, baik dalam hal komposisi, sudut pengambilan, gerak kamera dengan segala perubahannya.
Mengkoordinasikan awak/kru kamera dalam melaksanakan tugasnya.
Menjaga dan memelihara peralatan kamera dalam kondisi baik dan siap pakai.

Hak-hak Juru Kamera (Operator Kamera):
Memberikan usulan yang bersifat teknis agar tercapai hasil rekaman yang baik.
Meminta pengambilan ulang bila secara teknis hasil rekaman sebelumnya kurang baik.
Operator kamera berhak untuk mengingatkan setelah pengambilan gambar, seperti menegur pengatur boom atau microphone apabila masuk ke dalam shot, refleksi equipment atau kru pada kaca, fokus yang tidak tajam atau kesalahan fokus lainnya, flare pada lensa, gerak kamera yang kurang halus atau kurang baik, dan hal-hal lain yang dapat mengurangi keindahan shot yang diinginkan. Pada produksi film yang memiliki bujet besar, operator kamera dapat melaporkan segala hal yang menjadi kekurangan setelah selesai melakukan pengambilan gambar.



 Director of Photography (DOP)
Pengertian:
Yang menciptakan imaji visual film adalah sinematografer atau Pengarah Fotografi/PF. Ia adalah orang yang bertanggungjawab terhadap kualitas fotografi dan pandangan sinematik (cinematik look) dari sebuah film. Ia juga melakukan supervisi personil kamera dan pendukungnya serta bekerja sangat dekat dengan sutradara. Dengan pengetahuannya tentang pencahayaan, lensa, kamera, emulsi film dan imaji digital, seorang sinematografer menciptakan kesan/rasa yang tepat, suasana dan gaya visual pada setiap shot yang membangkitkan emosi sesuai keinginan sutradara.

Tugas dan Kewajiban Sinematografer/Pengarah Fotografi/PF/DOP:

Tahap Praproduksi:                                            
·         Menganalisa skenario dan membahasnya bersama sutradara dan penata artistik agar mencapai kesesuaian penafsiran untuk mewujudkan gagasan penulis skenario dan sutradara dalam bentuk nyata, dengan menciptakan konsep look dan mood yang disepakati bersama untuk menunjang penceritaan.
·         Bersama sutradara dan penata artistik menetapkan lokasi shooting hasil dari tim hunting lokasi.
·         Bersama sutradara, penata artistik dan departemen produksi, mengecek dan melihat ulang hasil hunting (interior/eksterior). Merencanakan letak kamera dan pencahayaan di lokasi. Kemudian membuat floorplan.
·         Membentuk, memilih/menentukan teamwork yang dianggap memenuhi persyaratan.
·         Menjabarkan konsep visual dalam pencapaian look dan mood (mencakup warna, pencahayaan, karakter visual, komposisi yang juga menghasilkan gerak) lebih baik dengan referensi foto/gambar yang selanjutnya didiskusikan dengan personil kamera dan pendukungnya.
·         Menentukan kebutuhan dan menjamin semua peralatan dengan spesifikasi sesuai dengan desain visual. Kemudian mengkoordinasikan tugas personil kamera dan pendukungnya untuk menyiapkan dan memilih serta menentukan sarana peralatan dan bahan baku yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya (membuat breakdown kebutuhan alat sesuai dengan desain floorplan).
·         Melakukan uji coba peralatan dan bahan baku dengan uji coba filter, make up, kostum, properti dan warna set.
·         Ikut menentukan laboratorium/studio pascaproduksi (film).

Tahap Produksi:
·         Mempelajari breakdown script dan shooting script dimana seorang sinematografer dapat mengembangkan checklist di setiap harinya dan merencanakan berapa set up per harinya. Dalam setiap set up sinematografer harus memperhatikan lingkungan dan masalah pencahayaan. Contohnya, jika shooting eksterior, penjadwalan menjadi penting berkaitan dengan pergerakan matahari. Catatan penting: jika masuk set jangan lupa dengan block, light, rehearsal, shot.
·         Memberikan pengarahan tegas kepada personil kamera sesuai dengan design yang sudah dibuat.
·         Mengawasi set lampu dan waspada terhadap kontiniti. Mengarahkan dan menjaga kesinambungan suasana (atmosfer) dan format visual serta tata cahaya dari setiap shot. Menuntun dan mengembangkan teknis kreatif pencahayaan sebagai gaya dan perubahan peralatan untuk menerangi area aksi/subyek visual untuk menentukan eksposur yang tepat.
·         Pada saat sutradara mengarahkan aktornya, sinematografer menyiapkan sudut pengambilan gambar, komposisi sesuai dengan blocking sutradara.
·         Siap menghadapi perubahan karena situasi tertentu di luar rencana (perubahan cuaca, lingkungan set yang berubah).
·         Memeriksa laporan kamera (camera report) dan continuity lighting log.
·         Memberikan petunjuk kepada pihak laboratorium/studio pascaproduksi (film) mengenai processing negative (pencucian dengan bahan kimia) dan pencetakan rush copy/release copy (color grading).
·         Selalu mengingatkan tanggungjawab keselamatan personil dan seluruh sarana peralatan dan bahan baku yang dipergunakan dalam produksi.
·         Ikut serta memeriksa hasil release copy untuk koreksi kualitas.
·         Kebutuhan seorang sinematografer terhadap kontrol akhir melalui color-timing.

Hak-hak Sinematografer/Pengarah Fotografi/PF/DOP:
·         Mendapatkan jumlah dan kualitas awak/kru produksi, sarana peralatan kerja dan bahan baku sesuai dengan desain produksi, serta memenuhi standar mutu.
·         Memberikan persetujuan; sarana teknis yang akan digunakan, penetapan hasil-hasil shooting yang baik (OK), memberikan persetujuan atas kualitas hasil cetakan release copy.
·         Memberikan usul kreatif baik teknis, artistik, dan dramatik kepada sutradara dalam hal perekaman visual untuk mendapatkan hasil yang baik.
·         Membuat catatan SUP (shot under protest) bila terpaksa merekam visual yang tidak disetujui.
·         Jika ada perubahan yang mendasar dari konsep awal look film, sinematografer berhak diberitahu sebelumnya


DOP on Location

Aktifitas apa saja yang dilakukan oleh team kamera dan lighting di lapangan?
Seluruh aktifitas yang dilakukan oleh team kamera dan lighting tidak lepas dari kebutuhan yang tertuang dalam skenario.
Langkah awal Penata Sinematografi (Director of Photography) bersama dengan sutradara menentukan serta memilih sudut penempatan kamera. Acuannya bisa saja didapat dari kesepakatan yang secara bersama sudah diputuskan pada saat hunting location dilakukan, ataupun penentuan yang merupakan penyesuaian dengan blocking pemain dan situasi pada set yang sudah digarap oleh team artistik.

Penempatan sudut penempatan ini juga mungkin saja sekaligus disertai dengan penggunaan sarana pendukung kamera (grip). Misalnya penggunaan dolly, jimijib (crane) ataupun steadicam. Juga pemilihan jenis lensa, filter yang dianggap sesuai dengan kebutuhan adegan.
Langkah berikutnya, Director of Photography berkoordinasi dengan Gaffer dan crew lighting memilih jenis lampu, filter dan berbagai sarana pendukung lainnya, kemudian menentukan peletakannya. Dalam melaksanakan tahapan aktifitas mengacu kepada pola kerja efektif, baik dalam masalah pengaturan waktu, maupun dalam pencapaian targetnya. Tentu saja hal-hal yang berkaitan dengan masalah keamanan serta penanganan terhadap peralatan tetap harus terjaga dengan baik.
  
Terakhir adalah melalui berbagai fasilitas kamera dan penataan cahaya untuk menciptakan karakter gambar yang direncanakan/diinginkan