.---TERUS BERJALAN, BIARKAN CAHAYA TERTUTUP AWAN, MENUTUPI ANGAN, DITENGAH IMPIAN, DALAM KEYAKINAN, MUNGKIN TERWUJUDKAN, KETIKA MENYATAKAN TINDAKAN.---.

Minggu, 08 April 2012

Naskah Perahu Hegi





EXT. Tepi Sungai, DAY

Seseorang berada di tepi sungai, sungai yang adalah sebagian kenangannya, sungai yang mewakili masa indahnya, sungai yang kian menghitam karenanya, karena kita. A Memegangi selembar kertas. Kertas itu ialah soal dan jawaban ujiannya dengan nilai yang tidak diharapkannya. Membuangnya. Diam dengan tatapan kosong. Dan mengambil kertas itu lagi. Perlahan melipatnya dalam sebuah bentuk, menjadi bentuk perahu dalam imajinasinya.

A
(memandang jauh)
“Dunia, memang tidak seperti yang kau pikirkan. tetapi pikirkan apa yang telah kau lakukan untuk dunia.”
>< 
-Selembar kertas berbentuk perahu mengalir terombang-ambing seiring arus sungai yang kian menghitam. Keluar dari lorong jembatan.

terlihat dari atas jembatan A melintasi dengan motor.

Jalanan tanah penuh lubang, sedikit terhapus oleh pembangunan. A mengendarai motor melintasi tahap demi tahap pembangunan di sepanjang jalan itu.

A
(monolog)
“hari demi hari manusia selalu membangun dirinya, membangun kehidupannya, dan membangun kebanggaannya.”

-Perahu terus mengalir seiring arus sungai yang kian menghitam melintasi pondasi beton yang mengepung.

Fade out :

Fade In

INT. Rumah A,Ruang – Morning.

Menyorot Telivisi menyala. A mematikannya. Dan keluar rumah dengan seragam sekolahnya.


EXT. Jalan dan sekolah – Morning

-Perahu terus mengalir lambat di arus yang tersumbat.

Berjalan menuju sekolah. Berjalan dengan wajah lemas dan mengucak-ngucak mata menghapus kantuk.
A
(monolog)
“nama gue A. gue selalu ingin merubah dunia, tapi, gue selalu kecewa dengan perubahan.”

Wajahnya tiba-tiba Terkesima, Terlihat dari jauh wanita akan berpapasan dengannya. Momen indah, A mengambil botol farfumnya dan menyemprotkan berlebihan di seluruh badannya.

-Beriringan arus perahu. Tetesan sedikit minyak sangat nampak mencemari sungai.

A
(tatapan playboy, melambaikan jarinya)
“hai”

Wanita acuh tak mengurusinya, menutup hidungnya dari wangi yang sangat pekat. Berlalu.

Tiba disekolah, berlalu. Bel pulang telah dibunyikan. Suara riuh mengiringi keluarnya semua murid.


EXT. Tepi Jalan – Afternoon

-Perahu masih mengalir bersama arus sungai yang kian menghitam. Teduh, mengalir dibawah rintingan pohon di sepanjang sungai.
>< 
teduh di bawah rintingan pohon di sepanjang jalan, A berjalan santai di tepi jalan. Dengan menenggak minuman kaleng. Santai, menikmati teduhnya jalan itu di antara penat.
A
(berbicara pada diri sendiri)
“adem kayak gini baru enak”

Hingga minuman itu habis, dengan sengaja melempar botol itu kebelakang(membuang).

Botol itu mendarat ditumpukan sampah, tumpukan sampah di tepi sungai. Terus menggelinding kebawah, botol itu menyentuh air sungai yang kian menghitam.

-perahu mengalir bersama arus sungai melewati tumpukan itu.

-dari sudut perahu nampak kerusakan sungai yang terjadi. Sebatang pohon tumbang menghambat arus sungai.

Sebatang pohon tumbang jatuh kebawah tak jauh dari A, menoleh ke batang pohon yang tumbang, cahaya matahari tampak menyilaukan mata, tak terhalang bebatangan pohon yang telah tumbang.

-perahu berhasil melewati batang itu dengan setengah badan tenggelam. Terus berjalan

A terus berjalan melewati pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap, menoleh. Berusaha mengerti tentang apa yang terjadi.

-dari pipa pembuangan mengeluarkan sisa pabrik ke sungai. Perahu melintasi dengan keadan badan nyaris tenggelam namun tetap bertahan mengikuti arus sungai.

Di sepanjang jalan A melewati banyak hal yang merusak lingkungan

-semakin rusak badan perahu yang terus terbawa arus. Hingga tenggelam di pintu air.

A tiba di tempat tujuan, di tepi sungai yang tenang. Melihat kebawah perahu kertas buatannya masih ada di sana. Dengan keadaan rusak. A mengambilnya perahu kertas itu.

Close up mata A, close up perahu - zoom in

FLASHBACK : (revese)
INT. Rumah A, Kamar – Morning

A terhenyak dari tidurnya, semua yang terjadi seperti mimpi. Memang mimpi. Kini A mengerti maksud dari mimpi tersebut.

Dia pun berjalan menuju sekolahnya. tidak menggunakan motornya. Wajahnya tiba-tiba Terkesima, Terlihat dari jauh wanita akan berpapasan dengannya. Momen indah. Percis seperti di mimpinya, A biasa saja.

Wanita itu pun tersenyum kepadanya, A tersenyum balik.

A
(monolog)
“gue mengerti sekarang, apa yang harus di lakukan untuk dunia ini.”

A

“di mulai dari hal sederhana, mencintainya.”

Mengambil minuman kaleng, menenggaknya. Dan membuangnya ke tempat sampah

A

“melindunginya. Buat ia tetap bernafas.”

Menarik nafas lembut, Menikmati rindang pepohonan di sekitarnya.

A
(close up)
“dan memilikinya.”