.---TERUS BERJALAN, BIARKAN CAHAYA TERTUTUP AWAN, MENUTUPI ANGAN, DITENGAH IMPIAN, DALAM KEYAKINAN, MUNGKIN TERWUJUDKAN, KETIKA MENYATAKAN TINDAKAN.---.

Rabu, 16 Oktober 2013

Skenario MAAP

1.   INT. RUANGAN, RUMAH – SIANG

O.S PEMBAWA BERITA
Para Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yang Telah terdaftar sebagai Cagub dan Cawagub Provinsi Jawa Tengah. Hari ini sudah mulai berkampanye menarik banyak dukungan dari masyarakat di berbagai kota di Jawa Tengah.

Kamera menyorot foto-foto dan buku-buku yang berantakan. Kemudian menyorot televisi, sang Pembawa Berita sedang menyampaikan beritanya. Pembawa Berita itu perempuan cantik.

PEMBAWA BERITA
(Lanjutan)
Mereka mulai mengumbar Janji-janji kepada masyarakat agar memilih mereka. sementara itu, masyarakat masih banyak yang belum mengetahui siapa saja calon pemimpin yang akan memimpin mereka.

2.   EXT. RUANG TERBUKA – DAY

Kamera mengikuti BACIM. Dia memakai kemeja dan dasi. Terlihat seperti seorang anggota dewan. Membawa berkas-berkas di tangannya. Berjalan menuju tempat acara. Sampai ditempat acara. Dia meletakkan berkas itu diatas mimbar dan seseorang di balik mimbar itu nampak. ICANG dengan jasnya kelihatan seperti seorang pemimpin memulai pidatonya.

ICANG
(bergaya seperti presiden dan persuasif)
Selamat pagi para hadirin sekalian, Salam Super!! Demi kemajuan bangsa yang kita cintai ini, saya berjanji untuk terus berjuang membangun bangsa ini, siang malam saya akan terus melek untuk anda semua. Saya akan memberantas kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan memberantas korupsi. saya lah yang akan menembak mati para koruptor di lapangan banteng.

Bacim yang disamping Icang mencoba mengajak bertepuk tangan.
Kamera menyorot ANAK-ANAK KECIL yang bengong menyaksikan pidato Icang. Nampak kebingungan di wajah mereka. Bacim masih berusaha mengajak mereka bertepuk tangan. Namun Anak-anak Kecil itu masih terdiam kebingungan. Akhirnya, Bacim mengambil ciki dan permen dan membagikannya kepada mereka satu-persatu. Dan mengajak mereka untuk bertepuk tangan. Anak-anak Kecil itu pun bertepuk tangan sambil memakan makanan yang Bacim kasih. Pidato pun berlanjut. Icang melanjutkan pidatonya

ICANG
(Wajah menatap ke langit dan ekspresif)
Saya yang akan memaksa pemuda indonesia untuk move on, Ga boleh ada lagi kegalauan. Biar lah hujan menghapus jejak yang lalu. Terlalu dini mengatakan merdeka sambil membusungkan dada. Sekarang kita disini bukan untuk mengenang sejarah kebangkitan, tapi kita lah yang akan menciptakan sejarah itu.
    
Icang melihat kedepan dan mendapati didepannya kosong, Anak-anak kecil itu telah pergi. Nampak kebingungan di wajah Icang. Tiba-tiba Seorang WANITA datang dengan pesonanya dari kejauhan. Icang terpesona. Wanita itu mirip dengan Pembawa Berita di televisi. Dia berjalan mendekati Icang dengan gaya seksinya. Icang tak bisa lepas melihatnya, pikiran kotor mulai merasuk dikepala Icang, terlihat dari lidahnya yang meler. Wanita itu semakin mendekat dan nampak ingin menggoda Icang. Tangan kiri Icang perlahan-lahan masuk kecelana, ia mulai meraba-raba. Bacim memukul-mukul bahu Icang menyadarkannya.

           BACIM
           (Memukul-mukul bahu Icang)
           Cang...Icang...cang...cang...
           SFX : suara ketukan pintu
    
3.   INT. RUANGAN, RUMAH – SIANG

Suara ketukan pintu dan teriakan Bacim memanggil Icang. Terlihat Icang tertidur depan Tv dengan tangan kirinya masuk kedalam celana. Tv masih menyala, Acara berita yang dibawakan oleh Pembawa Berita menyampaikan berita lain.

          O.S/ PEMBAWA PERITA
Anggota DPR RI berinisial A diduga kuat menonton film porno melalui smartphone saat Sidang Paripurna DPR RI sedang berlangsung di Gedung DPR RI, Jakarta. Anggota DPR ini tertangkap kamera wartawan sedang asyik nonton fim porno dari smartphone yang dibawanya.

Hal ini diketahui, saat salah seorang wartawan foto secara tak sengaja mengabadikan momen tersebut. A mengaku mendapatkan link porno dari email. Link itu langsung ditutup saat adegan panas itu muncul di tablet-nya. Atas tindakannya itu, ia langsung mengundurkan diri dari kursi DPR. Hal ini merupakan tindakan yang sangat tidak pantas bagi seorang Dewan. Rakyat pun memaksa pemerintah menindak tegas anggota DPR tersebut.

Diluar CU pintu masih diketuk oleh Bacim. Icang pun terbangun dan langsung mematikan Tv. Segera menuju kepintu.

4.   EXT. JALAN RAYA, LAMPU LALU LINTAS – SIANG
    
CU lampu lalu lintas berubah dari warna hijau ke merah. Bacim mengendarai motor, dan menerobosnya, nampak sedikit keraguan ketika ingin menerobos lampu merah. Bacim tiba di depan rumah Icang, turun dari motornya dan mengetuk pintu sambil memangil-manggil Icang. Icang membukakan pintu. Nampak kepanikan di wajah Bacim.

     BACIM
     (panik)
Cang, ayo cang cepet ikut gue, si Aman sama joy lagi itu... lagii...tuuu disana.. buru ayo cang... mereka butuh bantuan.

ICANG
(mencoba menenangkan)
Kenapa loe, slow..sloww.. duduk dulu, coba lu ceritain ke gue kenapa?

5.   INT./EXT. WARUNG MAKAN – SIANG

CU wajah Bacim dari belakang, Bacim duduk, dengan membawa makanan. Terlihat disamping Bacim ada Aman dan Joy sedang asik makan sambil mengobrol di warung makan. Mereka makan dengan sangat riuh. SUARA RADIO : Kembali lagi bersama kami di 92.1 FM, masih dalam nuansa KAMPANYE untuk pemilu Gubernur Jawa Tengah yang sebentar lagi, kira – Kira siapa ya pemimpin yang akan terpilih nanti. Siapapun pemimpinnya dari partai apapun yang akan terpilih nanti, kita harus tetap mendukung demi kemajuan kita bersama. Ya, untuk menyemangati siang hari ini. Sebuah lagu dari band Circle on space – Singa Terpuruk, ini cocok banget untuk anak-anak muda yang sedang galau. Langsung saja kita dengar bersama-sama. Mereka ikut bernyanyi Sambil memukul-mukul meja, makanan tiga orang PEREMAN di sampingnya bergetar sangat mengganggu. Nampak kekesalah yang ditahan diwajah tiga Pereman. Tidak bisa ditahan lagi emosi Preman melihat tingkah laku mereka

     PEREMAN 1
     woi berisik.. ga bisa diem apa lu!

     BACIM
     Kenapa emangnya?

     PEREMAN 1
     Wah.. punya nyawa banyak lu..

Bacim dan Pereman itu pun ke luar dari warung untuk melanjutkan pertikaian mereka. Aman dan Joy mengikuti di belakang bacim

     PEREMAN 1
     (mengeplak kepala Bacim)
     Ga usah banyak gaya lu

     BACIM
     (Tidak terima)
     Lu kira gue takut

     AMAN, DAN JOY
     (Ekpresi gelisah)

Pereman itu terlihat menyeramkan. Bacim tidak ragu lagi menonjok Pereman itu dengan sekuat tenaga. Spesial FX lengan panjang baju Bacim tergulung ke dalam saat menonjok Peremen itu. Pereman tidak merasa kesakitan sedikit pun. Bacim mulai panik. Sementara tiga Pereman itu siap melakukan pembalasan. Saat Bacim menoleh kebelakang Aman dan Joy sudah lari duluan. Bacim mencoba tenang. Dengan cepat di berlari kabur menyusul Aman dan Joy.

PEREMAN
(mengejar mereka)
 Wooii... jangan lari kalian...
    
6.   EXT. JALAN - JALAN KECIL, PERKAMPUNGAN – SIANG
    
Orang-Orang mengejar Bacim, Jon dan Bayu. Di persimpangan jalan, karena Bacim ketinggalan larinya, ia memutuskan untuk memisahkan diri dari yang lain. Dia mengambil motor di rumahnya. Dan pergi ke rumah Icang untuk meminta bantuan.



7.   INT. RUANGAN, RUMAH – SIANG
    
Bacim pun meminta bantuan Icang, setelah menjelaskan masalahnya. Icang pun ikut dengan Bacim pergi untuk membantu mereka.


8.   EXT. JALAN - JALAN KECIL, PERKAMPUNGAN – SIANG

jon dan Bayu masih di kejar oleh Tiga Pereman itu, mereka berlari melintasi jalan-jalan kecil dan gang-gang diperkampungan. Pereman 1 kelelahan, Pereman 2 dan 3 pun mendahului. Jon dan Bayu berlari sangat cepat. Pereman 2 mendapat rintangan, Pereman 3 mendapat rintangan. Sampai akhirnya, Jon dan Bayu terpojok di jalan buntu. Pereman 1 mengepung mereka. Pereman 2 dan 3 datang belakangan dengan keadaan yang berantakan.

           PEREMAN
           (Menampakan kekesalannya)
Haaa... mau kemana kalian,... udah lama banget gue ga suka sama tingkah kalian, udah gatel ini tangan. 
          
           Jon dan Bayu
           (kelelahan)
           Ampun bang... sorry bang...

Disaat Jon dan Bayu semakin terpojok. CU Icang yang datang tiba-tiba. Icang menggonceng Bacim menaiki motor muncul dari belakang Tiga Pereman itu seperti seorang super hero.

     ICANG
     (berlaga seperti super hero dan bernada keras)
     Wooyyy....

Tiga Pereman pun menoleh kebelakang, melihat Icang dan Bacim berlagak sok pahlawan mengendarai motor menerobos Pereman itu. Tepat di tengah2 Pereman, motornya mati. Mereka menurunkan kaki untuk mendorongnya. Dan memakirnya di antara Preman dan Teman2nya. Jadilah, empat Anak Alay yang terpojok oleh Tiga Pereman

ICANG
     (tampang belagu)
Haei.hei.heiiiii..... kalian ini ga usah banyak gaya. Mentang- mentang badan kalian gede. Kalian kira gue ga takut apa?         
    
     PEREMAN
     (semakin kesal dan emosi ingin segera menghajar mereka)
    
           BACIM
           (panik)
           Cang, lu yakin...

           ICANG
           (berbisik)
           Ngga...

Icang berjalan sangat meyakinkan melintasi Pereman itu mencari jalan keluar sambil menatap mereka. Pereman itu pun menatap mereka dengan kekesalan. Bacim, Jon dan Bayu mengikuti Icang.

Sekarang, Icang, Bacim, Jon dan Bayu bisa keluar dan langsung lari dengan sekencang-kencangnya. Pereman yang kecolongan mengejarnya lagi.
    
Dipersimpangan jalan Bacim bersembunyi, Pereman terus mengejar Icang, Jon dan Bayu. Bacim yang lolos kembali ke jalan buntu tadi untuk mengambil motornya.

9.   EXT. JALAN RAYA YANG BANYAK PEPOHONAN – SIANG
    
Akhirnya, mereka berhasil lolos dari kejaran Orang-orang itu. Mereka berada di sebuah jalan yang sangat teduh penuh dengan pepohonan. Di pohon-pohon itu tertempel banyak poster-poster wajah para calon Pemimpin dari  berbagai partai. Sangat mengganggu pemandangan. Icang sambil berjalan menyadari betapa tidak nyamannya keberadaan poster-poster itu. Sementara Jon dan Bayu hanya memperhatikan tapi tidak begitu peduli.

Bayu
(bertanya pada Jon)
Mana Bacim Jon.?

Jon
Hah?

Dari belakang Bacim datang dengan motornya. Mereka pun pulang ke kosan dengan berboncengan ber-empat.


10.  INT. RUANGAN, RUMAH – SIANG

Sesampainya dirumah Icang. Bacim mengonta- ganti Acara tv. Berhenti di channel BERITA. Lalu meninggalkannya dan ikut nimbrung dengan Jon yang sedang bermain FB.

PEMBAWA BERITA
O.S Pemirsa. Kerusakan lingkungan terjadi di mana-mana. Indonesia tercatat sebagai negara tercepat dalam perusakan lingkungan. kerusakan lingkunan di Tanah Air telah mencapai 40 hingga 50 persen dari luas wilayah yang ada. Kerusakan hutan telah mencapai kurang lebih 2 juta ha per tahun. Berarti setiap menitnya kita kehilangan hutan seluas 3 ha atau sama dengan enam kali luas lapangan bola. Kerenanya, Pemerintah telah mencanangkan program menanam 1 miliyar pohon per tahun. Program ini bukan hanya sekedar wacana. gerakan masyarakat sukarela atau pun komunitas pencinta alam akan bersama-sama membantu melaksanakan penyelamatan bumi ini. Diaharapkan program ini terus berlanjut di tahun-tahun yang akan datang.
Bayu memainkan gitar sambil merokok. Bacim dan jon asyik bermain, berfoto-foto gaya alay dan meng-uploadnya di facebook. Dan membicarakan cewek-cewek di facebook. Icang datang membawakan minuman. Icang menaruh gelas di bawah rokok bayu yang menyala dan menuangkan Air ke gelas yang diatasnya Rokok yang di pegang tangan kanan bayu. Abu rokok itu larut bersama air ke gelas minuman. Bayu tidak menyadari rokoknya padam.

ICANG
(menuangkan Air ke rokok Bayu)
Hey bro..bro... tadi lu liat kan foto-foto calon Gubernur yang di tempel di pohon. Itu ga asik bangat bro di liat.

           BAYU
(bayu bingung ketika menyadari rokoknya basah dan meminum Air di gelas yang telah tercampur Abunya)
     Wah.. jon

ICANG
          (sangat antusias dan berusaha menghasuut yang lain)
Kita harus melakukan sesuatu bro. ini demi bangsa kita. Masa kita diem aja ngeliat kayak begituan. Merusak pemandangan bro, ngga cool broo. ayolah, Ingat kita harus terus menjunjung motto kita bro..

JON
(Sambil fokus memainkan FB)
           Apa?

           ICANG
(nampak meyakinkan)
.....................

JON yang sedang facebook-an meng-Update status “.............” Tulisan Alay

                                                     CUT TO :

11.  EXT./INT. RUMAH, HALAMAN RUMAH – SIANG

Illustrasi musik mengiringi. Icang, Jon, Bacim, dan Bayu bergotong-royong membuat sesuatu yang belum penonton ketahui. Mereka mengambil Kayu dan Papan lalu di paku dan menulis tulisan di papan tersebut menggunakan cat. Setelah selesai, mereka Solat magrib berjamaah. mereka pun tidur.

     ICANG
     (menyuruh Bacim)
Udah lu  nginep di disini aja Cim, tuh kamar kosong. Besok baru kita mulai.

Esok hari pun menjelang. Kamera menyorot pintu – pintu kamar kos Jon, Bayu, Bacim. Ketiga pintu kamar itu pun terbuka bersamaan. Keluar Jon, Bayu, Bacim. Dengan menggukan pakaian yang serba ngejreng. Kelihatan tidak cocok dengan mereka. tapi itu lah gaya anak alay. Mereka kelihatan sangat siap untuk melakukan pekerjaan itu. Icang telah pun membuka pintu kamar kos di depan kamar mereka.

ICANG
(nampak seperti seorang pemimpin)
Kalian Siap?

Jon, Bayu, dan Bacim saling tatap-tapan meyakinkan satu sama lain. Menganggukkan kepalanya.

         
ICANG
          Go..

Sebelum pintu keluar terdapat cermin di dinding, satu-persatu mereka bercermin di dinding. Memperbaiki poni mereka atau bergaya merasa mereka sudah terlihat keren. Mereka pun mengambil alat-alat yang akan di gunakan. Satu-persatu keluar dari pintu rumah. Seperti prajurit yang ingin berperang.

12.  EXT. JALAN RAYA YANG BANYAK PEPOHONAN – PAGI

Dari kejauhan terlihat mereka berjalan berbaris. Dengan alat-alat yang di pegangnya. Dan ekspresi muka mereka yang terlihat bak pahlawan. Di depan mereka adalah pohon-pohon yang ditempeli poster-poster para calon Gubernur. Mereka mulai beraksi. Satu- persatu poster itu mereka cabut dari pohon. Tampak ekspresi kekesalan mereka sambil mencabut poster-poster itu. Poster itu pun dikumpulkan. Setelah selesai, mereka berbaris melihat lingkungan itu yang sudah nampak bersih.


Kemudian mereka bersama-sama menancapkan kayu yang sudah di tempeli papan dan di beri tulisan “mu’upz p0t0 k4l1an b1Kin p0HoN 5Us4H Nap4Sh” diabawahnya, tertempel foto mereka dengan gaya alay dan tertulis dibawahnya “Lam, Anx P’y 94ya CL4lu b3Rs4ma”

THE END
by Bagus Mias Putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar